Perbatasan Bulak Barat-Pasir Putih Depok Terendam Banjir Sejak Awal 2024, Kemana Pemkot?

Daftar Isi

Mediaupdate.id – Sepuluh bulan sudah banjir merendam jembatan di perbatasan antara Bulak Barat dan Pasir Putih, Kota Depok. Banjir terjadi sejak awal tahun 2024. Pengamatan Kompas.com di lokasi, Kamis (17/10/2024), banjir saat ini tak lagi merendam dua rumah warga Bulak Barat, Cipayung, yang sebelumnya tidak bisa ditempati pemiliknya. Titik banjir kini mulai dari depan pekarangan kedua rumah tersebut, sekitar 5-7 meter dari jembatan alternatif yang biasa dilalui warga. Lumpur yang mengering serta sampah yang mengendap di genangan terlihat di sekitar lokasi. Tampak pula tumpukan sampah tersangkut di sekitar jembatan. Saat seorang pengendara motor mencoba melintasi banjir tersebut, air mencapai setinggi ban motornya.

Diduga karena TPA longsor 

Warga setempat menduga, banjir disebabkan karena tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang longsor sehingga menyumbat aliran kali di sekitar permukiman. “Kayaknya ada yang longsor di TPA lagi. Soalnya baru dua hari ini bekas hujan enggak langsung surut,” ujar warga bernama Nadi di lokasi, Kamis (17/10/2024). Sementara, Akmal, yang juga warga setempat menyatakan, meski banjir belum surut sepenuhnya, pejalan kaki masih bisa melintasi jembatan.

Namun, dia mengingatkan pengendara motor untuk tidak memaksakan lewat karena air yang cukup dalam dapat merusak mesin motor. “Kalau pakai motor mending putar arah, lumayan dalam buat kena mesin,” kata Akmal.

Janji-janji pemkot

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sedianya sudah angkat bicara terkait banjir tersebut. Pemkot menjanjikan sejumlah hal yang katanya akan mulai dieksekusi tahun ini.

Pertama, pengerukan sampah secara berkala sebagai solusi sementara. Cara ini diharapkan dapat membuat air kembali mengalir. “Penanganan sementaranya, kami akan memperlebar dengan mengangkat sampah-sampah yang menghambat jalur air,” ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok saat itu, Supian Suri, Jumat (3/5/2024). Kedua, pembebasan lahan permukiman warga yang dianggap Pemkot sudah tak layak huni akibat letak geografisnya rendah. Menurut Supian, area tersebut sebaiknya beralih fungsi sebagai tempat penampungan air.

“Kami akan membuat lahan-lahan yang sekarang terbendung menjadi semacam penampungan air,” ungkap Supian.

Ketiga, pembangunan turap di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung sebagai solusi permanen.  “Langkah permanennya, kami juga akan berkomunikasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BWSCC) untuk mengurap (membangun turap) di TPA Cipayung,” terang Supian. Turap akan berfungsi sebagai pencegah terjadinya longsoran sampah yang turun ke arah jembatan penghubung Bulak Barat dan Pasir Putih dan menyumbat saluran air. Saat itu, Supian menuturkan, penanggulangan banjir jangka panjang diperkirakan baru selesai sekitar satu hingga dua tahun.

“Untuk penanganan jangka panjang kan memang membutuhkan waktu yang panjang. Karena ya tadi, kondisi di lapangan tidak mudah, lumayan nembutuhkan dana yang besar dan waktu yang cukup panjang,” ujar Supian.

Sumber : https://megapolitan.kompas.com/read/2024/10/18/09442241/10-bulan-banjir-rendam-perbatasan-bulak-barat-pasir-putih-depok-ke-mana

Tags :

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Jabodetabek News

Seputar Media Informasi Berbagai Platform Berita Yang Disusun Menjadi Berita Terkini & Terpercaya.

Share On

Contact Us

Copyright © 2024 Mediaupdate.id | Created by NHT Solution.