
Mediaupdate.id – Ibukota Pakistan, Islamabad, terapkan aturan penguncian ketat (lockdown). Ini terjadi saat protes dilakukan para pendukung mantan Perdana Menteri (PM) Imran Khan yang dipenjara yang menuntut pembebasannya, sebagaimana dimuat AP, Senin (25/11/2024).

Jalan raya menuju Islamabad yang dilalui para pendukung Khan, yang dipimpin oleh anggota partainya Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), telah diblokir. Khan sendiri resmi diberhentikan sebagai PM 2022 lalu. Sebanyak 174 anggota parlemen mendukung mosi tidak percaya ke mantan pemain kriket berusia 69 tahun itu. Ia membuat sejarah menjadi PM digulingkan lewat mosi tak percaya. Khan sendiri menjabat sejak 2018.

Sebagian besar jalan utama kota juga telah diblokir oleh pemerintah dengan kontainer pengiriman dan kontingen besar polisi. Personel paramiliter telah dikerahkan dengan perlengkapan anti huru hara, sementara layanan telepon seluler telah dihentikan.

Perlu diketahui, tuntutan para demonstran adalah untuk pembebasan semua pemimpinnya, termasuk Khan, serta pengunduran diri pemerintah saat ini karena dinilai tidak tidak sah saat pemilu yang curang tahun ini. “Pertemuan dalam bentuk apapun telah dilarang berdasarkan ketentuan hukum,” kata polisi Islamabad dalam sebuah pernyataan.

Khan digulingkan terkait ekonomi. Ia dianggap tak becus mengurus perekonomian negara ditengah pandemi Covid-19. Pakistan mencatat inflasi yang tinggi, dua digit, yang mendominasi sebagian besar masa jabatannya. Namun pemujanya melihat ada keterlibatan asing dalam penggulingan itu.





