Mediaupdate.id – Banjir rob yang melanda sejumlah wilayah di Jakarta Utara (Jakut) berangsur surut.
“Saat ini, banjir rob sudah berangsur surut, di Marunda Pulo, kami pastikan air sudah surut pada pukul 13.50 WIB. Sehingga aktivitas masyarakat sudah kembali normal,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, Senin (16/12/2024).
Sedangkan di Kelurahan Pluit, banjir rob hingga pukul 15.00 WIB masih menggenang di tiga RT. Yaitu, RT 005, RT 010 dan RT 002 yang terletak di RW 022.
Ia juga memastikan bahwa tidak ada warga yang mengungsi akibat kejadian banjir rob tersebut.
Warga masih tetap bertahan di rumah masing-masing hingga air mulai surut.
Isnawa menambahkan bahwa BPBD Provinsi DKI Jakarta telah berkoordinasi dengan beberapa instansi terkait, seperti Dinas Sumber Daya (SDA), Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), dan Bintara Pembina Desa (Babinsa), untuk menangani banjir rob di wilayah tersebut.
Namun demikian, BPBD tetap menyiagakan satu perahu karet dan perahu/sekoci untuk transportasi warga setempat di Muara Angke.
“Kami juga menyiagakan satu perahu karet dan perahu polyethylene (PE) untuk transportasi warga di Muara Angke,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, menjelaskan bahwa pihaknya menyiagakan berbagai peralatan untuk mempercepat penanganan banjir rob, seperti pompa polder, pompa mobile, pompa stasioner, dan satgas perbantuan.
Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta juga bergerak cepat untuk menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.
Kepala Dinas Sosial, Premi Lasari, mengatakan bahwa Suku Dinas Sosial Jakarta Utara telah mendistribusikan bantuan makanan siap saji sebanyak 2.100 nasi boks dan air mineral setiap hari, yang dibagikan untuk makan pagi, siang, dan malam.
“Pendistribusian makanan siap saji dan air mineral ini telah dilakukan sejak 12 Desember 2024. Tim kami juga akan terus memastikan bahwa kebutuhan dasar warga terdampak banjir rob tetap terpenuhi,” kata Premi.
Penurunan tanah dan kenaikan permukaan air laut serta perubahan iklim menjadi tantangan dalam mengatasi banjir rob di Jakarta.
“Tantangan dalam penanganan banjir rob di Jakarta itu penurunan tanah (land subsidence) akibat pengambilan air tanah yang berlebihan. Sehingga memperburuk dampak banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan.
Tanah yang turun, kata Yohan, mengakibatkan kawasan pesisir Jakarta semakin rentan terhadap rob.
Hal ini sulit diatasi tanpa perubahan signifikan dalam pengelolaan sumber daya air.





