Mediaupdate.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan tidak akan mencabut bantuan sosial (bansos) dari warga yang kedapatan bermain judi online. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa pendekatan yang diambil bukan bersifat represif, melainkan pembinaan dan edukasi.
“Ya tentunya kita nggak akan narik bansosnya karena itu merupakan hak mereka. Tetapi kita lakukan pembinaan dan akan kita sampaikan untuk tidak bermain judol,” ujar Pramono di Balai Kota DKI, Rabu (30/7/2025).
Judi Online Dinilai Merugikan Jangka Panjang
Pramono menyebut, judi online tidak pernah memberikan keuntungan jangka panjang bagi masyarakat. Oleh karena itu, menurutnya yang dibutuhkan adalah edukasi agar masyarakat, terutama kelompok rentan, tidak terjerat praktik tersebut.
Pemprov DKI, kata Pramono, tetap berkomitmen menyalurkan bansos kepada lansia, anak-anak, dan penyandang disabilitas. “Kemarin sebenarnya kita juga membagi bansos yang dari Pemerintah Jakarta sendiri untuk lansia, anak, dan juga untuk difabel,” tambahnya.
Gini Ratio Naik, Ketimpangan Diperhatikan
Dalam kesempatan yang sama, Pramono menyoroti meningkatnya gini ratio di Jakarta, sebagai indikator ketimpangan ekonomi. Namun ia menekankan, kenaikan tersebut bukan karena jumlah warga miskin meningkat, melainkan karena kelompok kaya semakin kaya pascapandemi.
“Jadi bukan orang miskinnya bertambah, tetapi memang orang kayanya tambah kaya di Jakarta ini. Karena memang itulah potret sejak COVID-19,” jelasnya.
Program Bantalan Sosial Terus Diperkuat
Untuk menekan ketimpangan tersebut, Pemprov DKI terus menjalankan berbagai program bantuan sosial seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat, dan sejumlah bantuan lain yang menyasar kelompok ekonomi lemah.
“Bantalan untuk masyarakat tidak mampu itu terus-menerus kami lakukan,” tandas Pramono.






