Mediaupdate.id – Ratusan siswa di Desa Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengalami keracunan setelah menyantap menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Total sebanyak 201 siswa dilaporkan sakit dengan gejala mual, pusing, hingga muntah. Menanggapi insiden tersebut, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Lodewyk Pusung menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pembenahan menyeluruh dalam sistem pengelolaan MBG.
“Kita akan terus berbenah diri dan melakukan perbaikan secara mendasar. Kemarin sudah diinvestigasi oleh tim, dan terus kita dalami kasus seperti ini,” ujar Lodewyk, Kamis (13/11/2025). Ia pun mengapresiasi pengawasan publik terhadap program ini serta optimistis bahwa keterlibatan Matra TNI akan memperkuat pelaksanaan MBG di lapangan. “Mohon dukungan rakyat. Ini momentum untuk membangun kembali tradisi gotong-royong,” tambahnya.
Investigasi: Kandungan Nitrit Tinggi Jadi Penyebab Utama
Tim Investigasi Independen BGN memastikan bahwa kasus keracunan massal tersebut bukan disebabkan kualitas air, melainkan tingginya kadar nitrit pada sejumlah menu MBG. Ketua Tim Investigasi BGN, Arie Karimah Muhammad, menjelaskan bahwa hasil rapid test dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya kandungan nitrit pada hidangan yang berasal dari dua SPPG, yakni Kayu Ambon dan Cibodas 2.
Di SPPG Kayu Ambon, nitrit positif ditemukan pada menu tumis pakcoy yang merupakan sisa makanan di sekolah. Sementara di SPPG Cibodas 2, nitrit terdeteksi pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, serta kembang kol, baik pada bank sampel maupun sisa makanan. “Hasil uji fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih semuanya memenuhi standar,” tegas Arie.
Kadar nitrit di SPPG Cibodas 2 bahkan dilaporkan lebih tinggi dibandingkan Kayu Ambon, sehingga jumlah siswa yang terdampak jauh lebih banyak. Dari wilayah Cibodas 2 tercatat 236 siswa mengalami gejala, sedangkan dari Kayu Ambon sebanyak 44 siswa.
