Mediaupdate.id – 2024 belum menjadi tahun yang tidak bersahabat bagi para pelaku usaha. Baik itu dibidang ritel hingga pengelola pusat perbelanjaan.
Sepanjang tahun ini banyak mereka lalui dalam kondisi ekonomi deflasi yang disertai penurunan daya beli.
Daya beli masyarakat, khususnya kelompok menengah, menurun. Hal ini sebagaimana ditunjukkan oleh data Survei Konsumen yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI).
Berdasarkan data Survei Konsumen BI edisi November 2023, rasio konsumsi kelompok dengan pengeluaran di bawah Rp5 juta sebagian besar mengalami penurunan.
Penurunan terdalam dicatatkan oleh kelompok pengeluaran Rp2,1 juta-Rp3 juta, diikuti kelompok pengeluaran Rp4,1 juta-Rp5 juta.
Adapun beberapa faktor yang mendukung termasuk deflasi yang tercatat tiga bulan berturut-turut. Kemudian, menurunnya kinerja industri manufaktur sehingga PMI Manufaktur masuk ke zona kontraksi.
Selain itu, terjadi banyak PHK akibat melemahnya permintaan sehingga produksi tertahan dan ekspor menurun.
Dikutip dari Radarbekasi.id Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bekasi, Djaelani, mengatakan sinyal akan terjadinya penurunan daya beli sudah ia rasakan sebelum Hari Raya Idul Fitri beberapa bulan lalu.
“Jadi sebelum Idul Fitri pun sudah ada tanda-tanda penurunan,” katanya.
Meski kondisinya cenderung lebih baik dibandingkan pada masa pandemi Covid-19, traffic pengunjung berikut perputaran ekonomi di mal saat ini belum sepenuhnya dalam kondisi baik.
Keramaian aktivitas mal yang terakhir kali Djaelani pernah rasakan, terjadi pada momen Hari Raya Idul Fitri 2019.





