Mediaupdate.id – Setelah konflik berkepanjangan selama lebih dari 460 hari yang meluluhlantakkan Gaza, Israel dan Hamas akhirnya menyetujui gencatan senjata yang akan berlaku mulai Minggu, 19 Januari 2025. Kesepakatan ini dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, bertujuan untuk menghentikan kekerasan sementara dan membuka jalan menuju perdamaian jangka panjang.
Tahap Pertama: Awal Proses Perdamaian
Tahap pertama gencatan senjata ini akan berlangsung selama enam minggu, dimulai dengan pembebasan 33 tawanan Israel, termasuk wanita, anak-anak, dan warga sipil lanjut usia. Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup setelah peristiwa 7 Oktober 2023.
Israel juga akan mulai menarik sebagian pasukannya dari wilayah Gaza, meskipun tetap mempertahankan kontrol atas Koridor Netzarim di Gaza utara. Bantuan kemanusiaan akan diperluas, dengan izin masuk hingga 600 truk bantuan per hari untuk mengatasi krisis yang telah membuat warga Gaza kelaparan. Selain itu, penyeberangan Rafah akan dibuka selama tujuh hari untuk memungkinkan warga Palestina yang terluka mendapatkan perawatan medis di luar Gaza.
Fokus pada Negosiasi Tahap Kedua
Tahap kedua gencatan senjata akan mencakup pembebasan semua sandera yang masih hidup dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza. Negosiasi untuk tahap ini akan dimulai pada hari ke-16 setelah gencatan senjata berlaku. Namun, Israel tetap bersikeras untuk tidak melakukan penarikan penuh hingga kekuatan militer Hamas sepenuhnya dihilangkan. Di sisi lain, Hamas menegaskan bahwa pembebasan sandera terakhir hanya akan dilakukan jika Israel menarik seluruh pasukannya dari Gaza.
Tahap Ketiga: Rekonstruksi Gaza
Tahap ketiga gencatan senjata akan difokuskan pada pemulangan jenazah sandera serta dimulainya program rekonstruksi Gaza secara besar-besaran. Pembangunan kembali ini diperkirakan akan berlangsung selama tiga hingga lima tahun di bawah pengawasan internasional. Namun, hingga kini belum jelas siapa yang akan membiayai proses tersebut.
Harapan untuk Gaza
Kesepakatan ini diharapkan membawa kelegaan bagi Gaza yang telah menderita akibat konflik berkepanjangan, di mana sekitar 90 persen dari 2,3 juta penduduknya terpaksa mengungsi. Langkah awal ini menjadi sinyal harapan bagi perdamaian di wilayah tersebut, meskipun masih ada tantangan besar dalam mencapai penyelesaian konflik yang berkelanjutan.
Para mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat akan melanjutkan pembicaraan lebih lanjut di Kairo untuk memastikan kesepakatan ini terlaksana dengan baik. Gencatan senjata ini menjadi langkah penting menuju perdamaian, meskipun masih dibayangi oleh ketegangan dan ancaman konflik di masa depan.






