Mediaupdate.id – Kota Bogor tetap jadi destinasi pilihan oleh wisatawan untuk datang berkunjung dan berwisata.
Bahkan tahun ini tercatat jumlah kunjungan wisatawan ke Kota bogor mencapai lebih dari enam juta orang, melebihi target Pemkot Bogor.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor Iceu Pujiati mengatakan data wisatawan per Januari-November 2024 yaitu 6.394.031 orang terdapat peningkatan 12,5 persen dibandingkan 2023 lalu.
“Alhamdulillah total kunjungan dari wisatawan terhadap akomodasi hotel dan daya tarik wisata kurang lebih sekarang sudah mencapai juta lebih. Ini masih belum ditambah untuk bulan Desember ini,” katanya beberapa waktu lalu.
Desember yang merupakan bulan libur bersamaan dengan Natal dan Tahun Baru diprediksi membuat wisatawan akan terus meningkat.
Adapun mayoritas datang untuk MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition), Kebun Raya Bogor, wisata di Mulyaharja, dan beberapa wisata kuliner.
“Kalau secara rinci data wisatawan yang ke akomodasi hotel itu sampai di angka 2,9 juta, daya wisata kurang lebih 2,4 juta, dan lain-lainnya bisa ke restoran dan tempat hiburan ada kurang lebih 1,8jt,” sebutnya.
Jumlah wisatawan enam juta ini didominasi oleh wisatawan nusantara (wisnus) sedangkan wisatawan mancanegara (wisman) hanya sekitar 1.447 orang.
Iceu menjelaskan kunjungan wisatawan kebanyakan datang pada saat hari libur yang terlihat dengan padatnya lalu lintas di Kota Bogor.
Ketergantungan terhadap industri MICE ini sebetulnya tak boleh membuat Kota Bogor tenang.
sebab perpindahan ibukota ke IKN cepat atau lambat akan mempengaruhi.
Disparbud berencana merubah strategi agar tak terus bergantung pada MICE.
Mereka menginginkan agar Kota Bogor bisa berlatih untuk beralih ke industri pariwisata dengan meningkatkan daya tarik wisata.
Pejabat Wali Kota Bogor, Hery Antasari menuturkan pariwisata dan ekonomi kreatif bisa jadi industri penting dalam menggerakkan perekonomian.
“Kita memiliki kekayaan sumber daya wisata alam, mulai dari situ, danau, hutan kota, hingga cagar alam. Termasuk seni, budaya, dan ekonomi kreatif,” tuturnya.
Pada 2024 ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor telah mengidentifikasi pelaku ekonomi kreatif sebanyak 418 pelaku.
Angka ini terus mengalami peningkatan setiap tahunnya membuat potensinya sebagai penunjang keberlanjutan pariwisata daerah sangatlah besar.
Namun demikian dirinya sadar tren positif pariwisata ini juga memiliki sejumlah permasalahan.
Salah satunya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah.
Masih banyak yang belum memiliki sertifikasi kompetensi profesi.
Masyarakat di sekitar destinasi wisata pun masih memiliki kesadaran dan budaya wisata yang rendah.
“Pengentasan permasalahan sektor pariwisata ini tidak hanya bertumpu pada peran pemerintah semata. Kolaborasi dengan akademisi, dunia usaha, dunia industri, komunitas, dan media sangat penting,” ungkapnya.
