Ledakan Kasus DBD di Bekasi: 4.167 Kasus Sepanjang 2024, Awal Tahun Jadi Puncak Penyebaran!

Daftar Isi

Mediaupdate.idBekasi, 17 Januari 2025 — Kota Bekasi kembali menjadi sorotan nasional setelah mencatat 4.167 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2024. Awal tahun menjadi puncak penyebaran dengan lonjakan kasus yang mengejutkan. Pemerintah daerah kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menekan angka penyebaran penyakit yang telah merenggut 26 nyawa tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, dr. Nani Susilowati, mengungkapkan bahwa Januari hingga Maret 2024 menjadi periode terburuk dalam catatan sejarah kasus DBD di wilayah tersebut. “Kami mencatat hampir separuh kasus terjadi di triwulan pertama. Faktor cuaca ekstrem dan minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan menjadi penyebab utama,” jelas dr. Nani.

Warga Cemas dan Rumah Sakit Penuh

Rumah sakit di Bekasi kewalahan menangani jumlah pasien yang terus membludak. Banyak warga mengaku harus menunggu berjam-jam untuk mendapatkan perawatan medis. Salah seorang warga, Yuli (34), berbagi pengalamannya. “Anak saya harus dirawat selama seminggu karena trombositnya sangat rendah. Kami hampir tidak kebagian kamar di rumah sakit,” katanya dengan wajah cemas.

Lonjakan kasus ini membuat beberapa puskesmas terpaksa membuka layanan darurat tambahan untuk menampung pasien. Situasi ini menambah tekanan pada tenaga kesehatan yang sudah bekerja tanpa henti sejak pandemi COVID-19.

Upaya Pemerintah

Pemerintah Kota Bekasi telah menggelar program fogging massal dan edukasi mengenai gerakan 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang) untuk memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti. Namun, langkah ini dinilai belum cukup efektif oleh sejumlah aktivis kesehatan.

“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik-jentik tetap berkembang. Kita perlu pendekatan yang lebih holistik, termasuk meningkatkan kesadaran warga melalui pendidikan kesehatan yang intensif,” ungkap Dr. Ardi Wijaya, pakar epidemiologi.

Ancaman di 2025

Memasuki awal 2025, kekhawatiran akan gelombang baru kasus DBD semakin nyata. Curah hujan tinggi yang berlangsung sejak Desember 2024 menciptakan banyak genangan air, tempat ideal bagi nyamuk untuk berkembang biak. Dinas Kesehatan memperkirakan jumlah kasus berpotensi meningkat jika langkah pencegahan tidak segera ditingkatkan.

“Kami mengimbau warga untuk lebih proaktif menjaga lingkungan dan segera melaporkan jika ada gejala DBD di sekitar mereka. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci untuk mengendalikan wabah ini,” tambah dr. Nani.

Kasus DBD di Bekasi menjadi pengingat bahwa ancaman penyakit menular tidak boleh diabaikan. Dengan respons cepat dan kerjasama yang solid, diharapkan kota ini dapat mengatasi tantangan kesehatan yang ada dan melindungi warganya dari bahaya lebih besar.

Tags :

Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent News

Jabodetabek News

Seputar Media Informasi Berbagai Platform Berita Yang Disusun Menjadi Berita Terkini & Terpercaya.

Share On

Contact Us

Copyright © 2024 Mediaupdate.id | Created by NHT Solution.