Mediaupdate.id – Penceramah sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mendapat kecaman dari publik, usai video viral dirinya mengumpat pedagang es teh.
Desakan pencopotan dirinya sebagai utusan khusus Presiden Prabowo pun semakin menguat.
Sebuah petisi meminta Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dicopot dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Petisi ini muncul usai viral Gus Miftah mengolok-olok penjual es teh saat acara keagamaan.
“Atas dasar peristiwa ini, saya membuat petisi agar teman-teman yang melihat petisi ini mau meluangkan waktunya untuk memberikan tanda tangan agar Bapak Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan ke Gus Miftah,” ujar penggagas petisi Dika Prakasa dalam keterangannya.
Dika menilai sikap Gus Miftah tidak mencerminkan perilaku Presiden Prabowo Subianto.
Dia juga mengatakan Gus Miftah tidak memberikan contoh baik untuk masyarakat.
“Dalam pidato Bapak (Presiden Prabowo), sangat jelas bahwa Bapak sangat menghormati, menghargai mereka-mereka yang bekerja sebagai pedagang, tukang bakso, nelayan, dan pekerja di lapisan masyarakat menengah lainnya. Mereka yang bekerja dan menghasilkan uang secara halal,” katanya.
“Tapi sekarang, salah satu utusan bapak memberikan contoh sebaliknya. Jika ini terus dibiarkan, secara tidak langsung pemerintahan yang bapak pimpin ikut tercoreng,” imbuhnya.
Dia menilai sikap Gus Miftah itu adalah cerminan karakter aslinya. Oleh karena itu, dia meminta Gus Miftah dicopot.
“Apa yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah gambaran karakter beliau, karena hal seperti ini sudah terjadi beberapa kali. Untuk itu, agar jajaran bapak sejalan dengan bapak, segera copot Gus Miftah!” tulisnya dalam petisi itu.
Wakil Ketua Umum Gerindra Budi Djiwandono merespons desakan sejumlah pihak agar Presiden Prabowo mencopot Gus Miftah dari jabatannya.
Budi menyayangkan pernyataan Miftah yang rendahkan penjual es teh.
“Kita menyayangkan kalau ada apa namanya mungkin statement-statement yang tidak baik, tentu itu patut menjadi evaluasi apalagi namanya pemimpin,” kata Budi di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (04/12/2024).
Namun saat ditanya perihal pencopotan Gus Miftah, dirinya menyerahkan hal itu ke Prabowo.
“Apa pun itu, kita serahkan keputusan-keputusan kalau ada, kita terima sebagai masukan dan kritik yang baik dari masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Gus Miftah enggan merespons soal banyaknya desakan kepada Presiden Prabowo untuk mencopot dirinya dari jabatan utusan khusus.
“Enggak usah tanya itu, enggak usah tanya itu. Bukan wewenang saya, udah udah itu bukan wewenang saya,” kata Gus Miftah ditemui di Ponpes Ora Aji, Kalasan, Sleman, DIY, Rabu (04/11.2024).
Gus Miftah pun mengaku akan introspeksi diri dan banyak belajar.
“Sekali lagi, saya juga berterima kasih kepada netizen. Gara-gara komentar netizen, menjadi viral. Hikmahnya bagi saya, saya bisa lebih banyak mawas diri, introspeksi, dan banyak belajar,” ujarnya.





