Mediaupdate.id – Rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menertibkan hunian warga di atas lahan TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga mendapat tanggapan beragam dari masyarakat yang telah puluhan tahun tinggal di kawasan tersebut. Penertiban dilakukan untuk membuka hingga 1.950 petak makam baru, mengingat puluhan TPU di Jakarta kini telah penuh dan tidak mampu lagi menampung jenazah baru. Pemprov menilai lahan dua TPU itu bisa digunakan kembali karena terdapat makam-makam lama yang telah dipindahkan.
Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Siti Hasni, menyampaikan bahwa dari total ratusan bangunan yang akan ditertibkan, terdapat 517 jiwa yang selama ini tinggal di atas lahan pemakaman. Pemprov menyediakan hunian alternatif berupa unit Rusunawa bagi warga terdampak. Ia menegaskan penertiban dilakukan untuk mengembalikan fungsi lahan sesuai peruntukannya sebagai area pemakaman yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Namun, rencana tersebut mendapat respons dari warga Cipinang Besar Selatan yang menilai penertiban tidak bisa dilakukan begitu saja. Sejumlah warga mengklaim memiliki legalitas atas tanah yang mereka tempati. Sekretaris RW 05 Cipinang Besar Selatan, Muhammad Yusuf, menegaskan bahwa warga mempertanyakan langkah pemprov dan meminta kejelasan mengenai status hukum lahan sebelum penertiban dilakukan.
Pemerintah Kota Jakarta Timur telah membuka posko layanan di tiga titik untuk memfasilitasi warga yang membutuhkan informasi maupun bantuan terkait rencana relokasi. Posko tersebut berada di Kantor Kelurahan Rawa Bunga, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, dan Kantor Kecamatan Jatinegara. Pemkot menyatakan posko akan menjadi pusat konsultasi bagi warga seiring proses pengembalian fungsi TPU Kebon Nanas dan TPU Kober Rawa Bunga.
