Mediaupdate.id – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengambil langkah diplomatik yang signifikan dengan mengutamakan negosiasi langsung dengan Rusia guna mengakhiri konflik di Ukraina.
Langkah ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pemimpin Eropa dan pejabat Ukraina yang merasa berpotensi tersisih dari proses perdamaian tersebut.
Rencana Negosiasi AS-Rusia
Menurut laporan The Associated Press, sejumlah pejabat tinggi pemerintahan Trump, termasuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, dan utusan khusus Steve Witkoff, dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi dalam waktu dekat untuk melakukan pembicaraan dengan perwakilan Rusia.
Namun, belum jelas sejauh mana keterlibatan pejabat Ukraina atau Eropa dalam perundingan yang direncanakan berlangsung di Riyadh ini.
Seorang pejabat AS yang enggan disebutkan namanya menyatakan bahwa Washington masih menganggap negosiasi ini berada pada tahap awal dan formatnya masih dapat berubah.
Presiden Trump menegaskan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, akan terlibat dalam negosiasi tersebut, meskipun rincian lebih lanjut belum diberikan.
Kekhawatiran Eropa dan Ukraina
Langkah ini memicu kekhawatiran di kalangan pemimpin Eropa dan pejabat Ukraina. Dalam pidatonya di Konferensi Keamanan Munich, Presiden Zelensky mengungkapkan kekecewaannya terhadap pendekatan baru AS yang cenderung mengabaikan Eropa dalam proses perdamaian.
Zelensky menekankan pentingnya pembentukan “Angkatan Bersenjata Eropa” agar masa depan Eropa sepenuhnya berada di tangan orang Eropa, dan keputusan tentang Eropa dibuat di Eropa.
Meskipun Gedung Putih membantah bahwa Eropa tidak diajak berkonsultasi, berbagai pertemuan tingkat tinggi yang dilakukan oleh pejabat pemerintahan Trump masih meninggalkan banyak tanda tanya.
Beberapa pejabat Eropa merasa bahwa mereka hanya menjadi penonton dalam strategi baru Trump ini.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, menekankan bahwa pembicaraan damai akan gagal jika Eropa dikesampingkan dan menawarkan untuk menjadi penengah antara AS dan Uni Eropa.
Sebagai tanggapan, para pemimpin Eropa mulai menyesuaikan strategi mereka.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, telah mengumumkan akan mengumpulkan pemimpin Eropa di Paris untuk mengadakan pertemuan darurat guna membahas langkah selanjutnya terkait Ukraina.
Langkah ini menandakan bahwa Eropa tidak akan tinggal diam menghadapi perubahan kebijakan Washington dan berusaha mencari cara untuk tetap memiliki suara dalam penyelesaian konflik di Ukraina.





